Temu Hitam
Suburkan Kandungan
Temu hitam merupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter.
Temu hitam merupakan tumbuhan yang dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan ini menyukai tanah subur. Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap. Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu.
Tumbuhan ini menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang.
Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera : temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara : temu ireng (Bali).
Khasiat temu hitam antara lain:
* menyuburkan kandungan
* cacingan
* ambeien
* nyeri haid
* peranakan turun
* membersihkan darah setelah melahirkan
* batuk
* meningkatkan stamina
* menambah nafsu makan
* air kemih mngandung darah
* menetralkan racun dalam tubuh
* penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok
* asma
* sariawan
* dan lain-lain
Pemanfaatan temu hitam untuk mencegah dan mengatasi gangguan:
Menyuburkan kandungan:
25 Gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum.
Nyeri Haid:
25 Gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.
Membersihkan darah setelah melahirkan:
25 Gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Batuk
25 Gram temu hitam, 5 gr jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas, dan airnya diminum.
Menetralkan racun dalam tubuh:
25 Gram temu hitam, 30 gram takokak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.
Cacingan:
25 Gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
Lakukanlah secara teratur sesuai anjuran 2 kali sehari. Sedang untuk penyakit yang berat disarankan tetap berkonsultasi ke dokter.
[ Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahlipengobatan trasidional dan akupunktur,
Ketua Umum Perhimpunan Pengobat Tradisional& Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)]
Senin, 20 Juni 2011
Rabu, 08 Juni 2011
Cara Mudah Hindari Kanker
Kanker adalah salah satu penyakit yang mematikan. ada banyak jenis kanker yang biasa di derita misalnya kanker serviks alias kanker rahim lalu kanker hati, Kanker otak, kanker kulit hingga kanker tulang. Penyakit kanker juga merupakan penyakit keturunan sama seperti diabetes melitus namun kanker lebih dipengaruhi oleh gaya hidup ketimbang dari faktor keturunan. Nah untuk itu maka kita harus menjaga pola hidup kita agar terhindar dari kanker. Berikut adalah hal hal mudah yang bisa kita lakukan untuk menjaga tubuh kita dari serangan kanker.
Konsumsi Kacang Kacangan
Kacang Brazil, kacang mede, kacang hijau, semuanya kaya akan mineral selenium. Riset Darthmouth Medical School di Amerika menunjukkan, seorang dengan kadar selenium yang tinggi memiliki risiko kanker usus dan paru-paru yanng rendah ketimbang orang dengan kadar selenium rendah. Para ahli percaya, selenium tak hanya mampu melawan radikal bebas yang merugikan, tetapi juga meningkatkan imun dan menekan munculnya sel-sel kanker serta tumor
Olahraga Membakar Kalori
Sudah banyak penelitian menyakinkan bahwa olahraga rutin, misalnya jalan kaki selama 2 jam per minggu dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker secara signifikan
Konsumsi Kopi
Penelitian terbaru dari Inggris menyebutkan, orang yang setiap hari minum 5 cangkir atau lebih kopi hitam pahit, memiliki risiko kanker otak 40 persen lebih kecil dibanding yang jarang minum kopi. Hal yang sama berlaku juga untuk kanker tenggorokan, otak, dan mulut. Bahkan menurut para ahli, kafein lebih ampuh dalam melawan kanker dibanding dengan teh.
Minum yang cukup
Minum air putih, minimal 8 gelas sehari atau sesuai kebutuhan, diyakini pakar bisa mengurangi risiko kanker kandung kemih. Dengan minum yang cukup, kotoran di dalam tubuh akan lebih cepat keluar bersama air seni dan tak sempat mengendap menjadi kanker. Begitulah informasi dari American Cancer Society. soal minum air putih juga harus diperhatikan soal wadah air putih. akan lebih baik minum air putih dalam wadah stainless steel atau wadah yang terbuat dari gelas bening. Ini supaya air tidak terkontaminasi bahan-bahan berbahaya seperti Polypropylene (PP) atau Polyvinyl Chloride (PVC) yang terdapat pada beberapa bahan plastik atau keramik.
Makan Sayur Sayuran
Simak anjuran ahli bagi para penyuka salad: Perbanyak menyantap sayuran berwarna hijau gelap. Pasalnya, sayuran warna gelap mengandung lebih banyak klorofil dan magnesium. Beberapa studi ilmiah, salah satunya yang dilakukan oleh Cheryl Lyn Walker, PhD., mengungkapkan bahwa magnesium dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Walker adalah profesor di University of Texas, MD., Anderson Cancer.
Menjaga Berat badan
Simpulan penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society mengungkapkan, risiko kematian akibat kanker akan naik sebanyak 20 persen karena obesitas. Temukan cara mengukur soal obesitas melalui google “cara menentukan Indeks Massa tubuh”
Jangan Abaikan Rasa Nyeri
Perut kembung, rasa sakit seperti ingin buang air besar, dan nyeri panggul tidak boleh kita abaikan begitu saja. M. Robyn Anderson, PhD., ahli dari Fred Hutchinson Cancer Research Center mengatakan, gejala-gejala ini bisa menandakan kanker indung telur. Banyak wanita dan bahkan dokter mengabaikan gejala ini. Itulah alasannya mengapa penyakit ini bisa sangat mematikan. Padahal, sama seperti jenis kanker lainnya, semakin dini kita mendeteksi gejalanya, semakin besar juga harapan untuk sembuh.
Nah jaga kesehatan anda sejak dini dengan aktivitas dan kegiatan yang bisa membantu anda menghindari diri dari resiko kanker. Saat nya kita rubah pola hidup kita menjadi pola hidup sehat.
( Sumber : Kaskus )
Selasa, 07 Juni 2011
Susu Formula Membuat Bayi Gemuk
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya berat badan bayi dalam waktu yang lebih cepat akan membuat bayi rentan terhadap penyakit, mulai dari sakit jantung hingga diabetes. Penelitian itu menemukan bahwa bayi-bayi sehat yang mengkonsumsi susu formula yang diperkaya dengan protein, vitamin, dan berbagai nutrisi lainnya akan mengalami penambahan lemak tubuh sebanyak 22 sampai 38 persen ketika berusia lima sampai delapan tahun ketimbang mereka yang hanya mengonsumsi susu botolan biasa. Para peneliti asal Inggris itu, seperti yang dikutip Daily Mail, Kamis, percaya bahwa bayi-bayi itu mengonsumsi kalori secara berlebihan dan berat badan mereka bertambah pada masa pertumbuhan yang paling krusial.
Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 20 persen orang dewasa yang menderita obesitas disebabkan oleh kelebihan nutrisi atau memiliki berat badan berlebih ketika masih bayi. Para ibu pun pernah diwanti-wanti untuk memberikan nutrisi yang diperkaya untuk anak yang kekurangan berat badan, jika mereka tidak bisa memberikan ASI. Kini, para dokter menegaskan bahwa “menggemukkan” bayi hanya perlu untuk yang lahir prematur. “Studi ini mendukung program ASI, karena dengan ASI bayi tidak bisa mengalami kelebihan makanan,” kata Professor Atul Singhal dari MRC Chilhood Nutrition Research Centre, di University College London, yang memimpin penelitian itu. “Dan temuan itu juga akan menjadi perhatian produsen susu formula untuk lebih meningkatkan produk mereka,” ia melanjutkan.
Para peneliti itu meneliti sejumlah kecil bayi yang baru dilahirkan di beberapa rumah sakit di Cambridge, Nottingham, Leicester, dan Glasgow. Dalam melakukan penelitian itu para ilmuwan maupun para ibu tidak mengetahui jenis susu formula mana yang dikonsumsi oleh bayi, apakah yang standar atau susu formula khusus yang mengandung berbagai vitamin, protein, dan mineral. Dalam penelitian pertama, yang diikuti oleh 299 bayi kelahiran 1993 dan 1995, susu-susu formula yang diperkaya berbagai nutrisi itu dikonsumsi selama sembilan bulan. Studi kedua melibatkan 246 bayi yang lahir antara 2003 sampai 2005 dihentikan lebih awal karena ada bukti yang menghubungkan antara kelebihan nutrisi dan obesitas yang ditemukan pada penelitian pertama.
Inggris adalah salah satu negara dengan angka pemberian ASI terendah di Eropa, dengan rata-rata satu dari tiga ibu baru tidak memberi ASI pada anaknya. Sementara itu sebuah penelitian sebelumnya juga mengemukakan bahwa bayi yang awalnya mengonsumsi susu formula kemudian berpindah ke makanan padat lebih cepat dari pada yang disarankan, yakni enam bulan, akan menjadi anak yang bertumbuh paling cepat. Para pakar percaya hubungan antara kalori yang dicerna dan berat badan sangat kuat pada bayi ketimbang pada anak yang berusia lebih tua. ASI diyakini berkaitan dengan pertambahan berat yang lebih perlahan, sebaliknya susu formula akan meningkatkan produksi sel lemak tubuh sehingga berat badan bayi akan bertambah dengan cepat.
Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 20 persen orang dewasa yang menderita obesitas disebabkan oleh kelebihan nutrisi atau memiliki berat badan berlebih ketika masih bayi. Para ibu pun pernah diwanti-wanti untuk memberikan nutrisi yang diperkaya untuk anak yang kekurangan berat badan, jika mereka tidak bisa memberikan ASI. Kini, para dokter menegaskan bahwa “menggemukkan” bayi hanya perlu untuk yang lahir prematur. “Studi ini mendukung program ASI, karena dengan ASI bayi tidak bisa mengalami kelebihan makanan,” kata Professor Atul Singhal dari MRC Chilhood Nutrition Research Centre, di University College London, yang memimpin penelitian itu. “Dan temuan itu juga akan menjadi perhatian produsen susu formula untuk lebih meningkatkan produk mereka,” ia melanjutkan.
Para peneliti itu meneliti sejumlah kecil bayi yang baru dilahirkan di beberapa rumah sakit di Cambridge, Nottingham, Leicester, dan Glasgow. Dalam melakukan penelitian itu para ilmuwan maupun para ibu tidak mengetahui jenis susu formula mana yang dikonsumsi oleh bayi, apakah yang standar atau susu formula khusus yang mengandung berbagai vitamin, protein, dan mineral. Dalam penelitian pertama, yang diikuti oleh 299 bayi kelahiran 1993 dan 1995, susu-susu formula yang diperkaya berbagai nutrisi itu dikonsumsi selama sembilan bulan. Studi kedua melibatkan 246 bayi yang lahir antara 2003 sampai 2005 dihentikan lebih awal karena ada bukti yang menghubungkan antara kelebihan nutrisi dan obesitas yang ditemukan pada penelitian pertama.
Inggris adalah salah satu negara dengan angka pemberian ASI terendah di Eropa, dengan rata-rata satu dari tiga ibu baru tidak memberi ASI pada anaknya. Sementara itu sebuah penelitian sebelumnya juga mengemukakan bahwa bayi yang awalnya mengonsumsi susu formula kemudian berpindah ke makanan padat lebih cepat dari pada yang disarankan, yakni enam bulan, akan menjadi anak yang bertumbuh paling cepat. Para pakar percaya hubungan antara kalori yang dicerna dan berat badan sangat kuat pada bayi ketimbang pada anak yang berusia lebih tua. ASI diyakini berkaitan dengan pertambahan berat yang lebih perlahan, sebaliknya susu formula akan meningkatkan produksi sel lemak tubuh sehingga berat badan bayi akan bertambah dengan cepat.
Pelarangan Iklan Susu Formula Bagi Bayi Di Bawah Usia Satu Tahun
Rendahnya pemberian ASI bagi bayi dan tingginya risiko yang ditimbulkan oleh susu formula adalah dua di antara banyaknya alasan yang bisa disebut. Selain, tentunya, iklan itu melanggar kode etik pemasaran susu formula. Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih membuat aturan pelarangan iklan susu formula untuk anak usia di bawah satu tahun di berbagai media baik cetak, elektronik, maupun media luar ruang. Aturan lain yang juga ditetapkan adalah melarang rumah sakit, tempat bersalin, ataupun klinik kesehatan yang bekerja sama dengan produsen susu formula. Aturan ini tentunya sangat disambut positif, terutama oleh kalangan praktisi kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat yang sering menjumpai berbagai pelanggaran kode etik susu formula. Di antara mereka ada dr Dien Sanyoto Besar, SpA, IBCLC.
Ia sering melihat, papan nama di boks bayi di rumah sakit atau klinik bersalin menjadi papan iklan susu formula. Di beberapa rumah sakit dan klinik bersalin memang tak jarang terlihat, bayi yang baru lahir diberi susu formula menggunakan botol. Belum lagi ketika bayi pulang dari rumah sakit, orangtua dibekali bingkisan berisi susu formula untuk bayinya. “Lalu ASI-nya di mana? Menurut saya, ini tindakan yang kejam karena hak bayi tidak dipenuhi dan bayi sudah diperebutkan oleh susu formula,” kata dr Dien.
Akibatkan pemberian ASI turun
Sebetulnya, banyak negara sudah menerapkan secara ketat bahwa fasilitas kesehatan tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk promosi susu formula. Produk untuk bayi itu juga tidak diperkenankan untuk diiklankan menggunakan media apa pun. Rumah sakit bahkan tidak dibenarkan mendapatkan susu formula dengan potongan harga, apalagi diberikan secara gratis. Praktik-praktik promosi seperti ini, tanpa disadari, akan berpengaruh terhadap pemberian ASI. Sebuah studi yang mengamati hubungan antara iklan di majalah pengasuhan dan ASI antara tahun 1972 dan 2000 menemukan bahwa ketika frekuensi iklan untuk susu tambahan meningkat, persentase pemberian ASI menurun. Adapun studi yang dilakukan oleh US Congressional Accountability Office tahun 2006 menunjukkan bahwa pemberian ASI pada mayoritas ibu yang menerima sampel susu formula gratis di rumah sakit ternyata lebih rendah. Itu sebabnya, promosi susu formula tidak diperbolehkan mengingat efeknya yang dapat memengaruhi pemberian ASI. Praktik seperti ini juga tidak sesuai dengan kode etik pemasaran susu formula yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1981.
Tekad menteri kesehatan
“Kode etik pemasaran diperlukan karena pemberian ASI belum optimal. Diperkirakan, hal itu masih menyumbang kematian sekitar 1,4 juta anak di bawah usia 5 tahun setiap tahunnya,” ungkap David Clark, legal officer dari UNICEF. Pemberian ASI juga belum optimal di Indonesia. Hal ini pula yang membuat Menkes mengambil langkah serius dalam hal pelarangan susu formula untuk anak usia di bawah setahun. Larangan ini akan diterapkan pada tahun 2011. Saat ini, rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait pelarangan itu sedang digodok oleh Kementerian Kesehatan. RPP ini, diutarakan Menkes sebagaimana dikutip Sehatnews.com, sudah mendapat persetujuan dan presiden untuk dilanjutkan. Diharapkan, RPP itu pada tahun depan sudah menjadi peraturan pemerintah (PP). PP ASI sebagai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan akan mengatur tentang pemberian ASI eksklusif bagi bayi, pembatasan susu formula, termasuk pembatasan pengiklanan produk, dan pembentukan ruangan menyusui di perusahaan.
Untuk pembatasan susu formula, Menkes menyebutkan bahwa petugas kesehatan dilarang bekerja sama dengan perusahaan yang memproduksi susu formula. Di PP itu akan diatur bahwa susu formula bagi anak berusia di bawah setahun tidak boleh diiklankan. Salah satu dokter anak penggiat ASI, dr Utami Roesli, SpA(K), IBCLC, mendukung rencana pemerintah tersebut. “Semua yang menggantikan tempat ASI untuk bayi usia 6 bulan sampai 2 tahun tidak boleh diiklankan, termasuk susu formula. Susu formula itu bukan makanan pendamping ASI,” kata dr Utami dalam suatu kesempatan.
ASI makanan utama
Menurut dr Utami, makanan bagi bayi, terutama pada 6 bulan pertama, adalah air susu ibu (ASI). Tidak ada yang bisa menggantikan kualitas nutrisi ASI bagi bayi, semahal apa pun susu formula. ASI unik karena setiap ibu akan menghasilkan ASI yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan bayinya. ASI hari ini belum tentu sama dengan ASI esok hari. ASI untuk bayi prematur tidak akan sama dengan bayi lahir cukup bulan. Hal ini yang tidak mungkin diperoleh dari susu formula. Dari hari ke hari, komposisi susu formula tetap seperti itu, tidak ada yang berubah.
Sayangnya, para ibu lupa akan kondisi ini sehingga tak sedikit yang kemudian menggantungkan susu formula bagi bayinya. Akibatnya, pemberian ASI eksklusif bagi bayi pun melorot. Disebutkan oleh dr Dien, Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 menunjukkan bahwa bayi-bayi yang mendapat ASI secara eksklusif masih sekitar 42 persen. Namun, tahun 2003, jumlah itu turun menjadi 39 persen. Di satu pihak, penggunaan susu botol mengalami kenaikan tiga kali lipat dan 10 persen menjadi 30 persen. Hasil pengamatan yang dilakukan dr Dien di delapan provinsi di wilayah Indonesia, bekerja sama dengan badan internasional pada tahun 2003-2005, menunjukkan bahwa hampir semua rumah sakit yang dikunjungi memberikan susu botol pada hari pertama ketika bayi lahir.
Kalau hal ini terus terjadi, risiko bayi mengalami sakit pasti bertambah. Pasalnya, susu formula tidak sesteril yang diperkirakan. “Susu bubuk formula bukanlah merupakan produk steril. Susu tersebut bisa terkontaminasi saat di pabrik,” imbuh David. Belum lagi dengan sisi kehigienisan perlengkapan, seperti botol, dot, dan akses ke air bersih yang dibutuhkan untuk membuat susu formula. Dengan kata lain, kemungkinan bayi mengalami sakit menjadi lebih besar ketimbang diberikan ASI. Berdasarkan pengalaman ibu bernama Rika, misalnya, hal tersebut bisa dilihat. Wanita karier ini memiliki dua anak yang hanya mendapat ASI selama dua bulan. Ia beralasan bahwa, “ASI saya tidak cukup, dan saya harus bekerja.” Mereka pun diberi susu formula hingga usia dua tahun. “Susu formula yang saya berikan sudah dilengkapi dengan berbagai zat gizi. Jadi, saya pikir tidak masalah,” pikir karyawati perusahaan minyak ini.
Yang kemudian membuat Rika heran, anaknya kerap sakit, entah itu batuk atau pilek. Dalam setahun, ia bisa bolak-balik ke dokter anak karena daya tahan tubuh mereka rendah. Masalah seperti inilah yang sering digarisbawahi oleh banyak ahli. Anak-anak yang diberi susu formula lebih rentan terkena infeksi atau jatuh sakit dibandingkan dengan anak yang diberi ASI. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI bagi bayi Anda. Lagi pula, lanjut dr Dien, “Sebanyak 99 persen ibu bisa menyusui. Jadi, PD saja deh,” ujarnya.
( Dari berbagai sumner )
Jumat, 03 Juni 2011
10 Macam Buah Ini Mampu Sehatkan Kulit
Sebaiknya kini untuk anda yang kurang menyukai konsumsi buah, cobalah untuk memanfaatkan makanan tersebut untuk berbagai hal lain. Karena banyak manfaat lain yang bisa kita peroleh seperti halnya untuk mengecangkan dan menyehatkan kulit.
Anda bisa menggunakannya untuk kesehatan kulit Anda, entah itu dijadikan masker atau dibuat jus dan dioleskan ke bagian tubuh lainnya. Berikut buah-buahan terbaik untuk kulit Anda.
Apel. Bisa digunakan sebagai kondisioner dan toner kulit. Apel sudah digunakan sejak berabad lalu untuk pengobatan pada kulit. Jus apel sangat bermanfaat untuk mengatasi kerutan di wajah, kulit pecah, atau peradangan. Jus apel juga bisa dicampurkan ke dalam air mandi Anda untuk memperoleh kulit segar dan lebih lembut. Jus apel juga mengurangi bau napas dan melindungi kulit kepala dari ketombe.
Aprikot. Jus aprikot sangat bagus untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari, eksim, dan gatal-gatal.
Pisang. Buah yang satu ini selain mudah didapat dan harganya terjangkau, juga sangat efektif untuk dijadikan facial.
Mentimun. Bermanfaat untuk melindungi kulit dari kerutan, jerawat, flek hitam, dan kulit kering. Selain itu biasa digunakan untuk mencegah kulit mengelupas dan membantu memutihkan kulit.
Lemon. Ramuan klasik rumahan ini multifungsi karena bisa digunakan sebagai pembersih sekaligus penyegar kulit dan rambut. Gunakan potongan lemon pada bagian kulit yang bermasalah seperti siku dan tumit. Perasan lemon juga bisa dicampurkan pada air mandi untuk mendapatkan kulit segar. Juga bisa digunakan untuk mengatasi ketombe dan membersihkan kulit kepala.
Pepaya. Bisa mengatasi komedo, juga sangat efektif untuk memutihkan kulit. Mengandung beta karoten yang menutrisi kulit, sehingga lebih sehat dan menbantu kesehatan mata.
Jeruk. Jus jeruk sangat efektif untuk mengobati jerawat, dan mengurangi bekas luka serta jaringan kulit yang rusak.
Nanas. Penghalus kulit yang sangat baik dan membersihkan serta menjaga keremajaan kulit. Kulit kasar dan kulit kering bisa dikurangi dengan mengonsumsi buah tropis ini. Anda juga bisa mengoleskan ke bagian kulit yang kasar seperti siku, lengan, lutut, dan tumit.
Alpukat. Buah satu ini sering digunakan dalam perawatan kecantikan sejak lama. Khasiat alpukat disebut-sebut mampu kulit terlihat lebih indah, mengandung vitamin E yang mampu mengatasi kulit kering.
Buah beri. Memiliki kandungan C dan E yang sangat tinggi dan antioksidan yang mampu menjaga kelembapan kulit keremajaan, dan kelembutan kulit.
( Dari berbagai sumber )
Langganan:
Postingan (Atom)