Beberapa waktu yang lalu saya didatangi seorang ibu yang lebih kurang berusia 65 tahun dan curhat kepada saya. Sambil berurai air mata ia menceritakan bahwa anak anaknya ternyata tidak sependapat dengan dirinya, apalagi pada saat itu ia baru kehilangan anak laki laki satu satunya yang jadi tumpuan harapannya, meninggal dunia akibat komplikasi penyakit. Anaknya yang sudah meninggal ini sangat berbakti pada dirinya dan apapun keinginan si ibu selalu dipenuhinya. Ia menceritakan ingin ziarah kubur kemakam anaknya dan ia ingin membawa bunga untuk kuburan anaknya. Jawaban anak anaknya sangatlah membuat ia sakit karena ada penolakan dari anak anak bahwa ia dilarang membawa bunga dalam agama Islam.
Hatiku tersentuh ketika ibu itu menangis tersedu sedu sambil menatap padaku.
Tidak ada larangan untuk membawa bunga apalagi ibu wujudkan sebagai tanda cinta kasih dan sayang kepada ananda. Dalam kehidupan nyata bungapun simbol kasih sayang dan perdamaian sesama ummat manusia di dunia.
Ibu itu langsung tersenyum manis ketika saya memberitahu hal tersebut dan ada setitik cerah diwajahnya serta iapun langsung memeluk saya dan berkata bahwa ia seperti kembali menemukan anaknya yang sudah tiada.
Hatiku tersentuh ketika ibu itu menangis tersedu sedu sambil menatap padaku.
Tidak ada larangan untuk membawa bunga apalagi ibu wujudkan sebagai tanda cinta kasih dan sayang kepada ananda. Dalam kehidupan nyata bungapun simbol kasih sayang dan perdamaian sesama ummat manusia di dunia.
Ibu itu langsung tersenyum manis ketika saya memberitahu hal tersebut dan ada setitik cerah diwajahnya serta iapun langsung memeluk saya dan berkata bahwa ia seperti kembali menemukan anaknya yang sudah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar