Senin, 02 Mei 2011

Mengatasi Keluhan Ngidam


Pada awal kehamilan, wanita sering mengalami keluhan ngidam. Mual-mual bahkan hingga muntah sering dialami wanita hamil pada trimester I dan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia janin dalam rahim. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan ramuan berikut ini:

Bahan:

1 gelas sari wortel
1 sdm madu
1 sdt sari jeruk nipis

Cara membuat:

Campurkan semua bahan.
Minum segera sebelum makan pagi.
Cocok untuk mual-mual, gangguan empedu, radang lambung, tubuh letih dan lesu.

Sumber: Terapi Madu (dr. Adji Suranto)

Mengatasi Mabuk Perjalanan


Mabuk perjalanan terjadi mendadak ketika melakukan perjalanan jauh dengan mobil, kapal laut, kereta api, atau pesawat karena gerakan terus-menerus yang dialami penderita ketika naik kendaraan. Sehingga mengakibatkan ‘pesan’ dari telinga tengah dan ‘pesan ‘dari mata tidak selaras ehingga mengakibatkan mabuk. Gangguan ini sering menimpa wanita dan anak-anak.

Gejala dan tanda-tanda

Perasaan tidak enak terutama pada perut.
Pusing, sakit kepala, mual, keluar keringat dingin, lalu muntah.

Pencegahan

Sebelum berangkat, jangan biarkan perut dalam keadaan kosong.
Ketika naik kendaraan usahakan pandangan lurus ke depan.
Jangan membaca ketika naik kendaraan.
Hindari duduk dekat dengan orang yang merokok.

Cara mengatasi

Mabuk perjalanan tidak hanya dapat diatasi dengan obat anti mabuk yang dapat dibeli di apotik dan toko obat. Mabuk perjalanan dapat diatasi dengan menggunakan jus buah pir. Caranya:

Siapkan buah pir secukupnya.
Cuci buah pir hingga bersih.
Jus buah pir hingga terkumpul sarinya sekitar 200 cc.
Minum sebelum perjalanan.
Jus ini juga dapat digunakan untuk mencegah mual dan muntah pada wanita hamil.

Sumber: Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit (Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma)

Manfaat Jus Wortel


Selama ini wortel dikenal sebagai sayuran yang bisa juga jadikan jus. Jus wortel memiliki banyak manfaat bagi kita untuk usia yang masih dini. Selain itu, jus wortel juga punya berbagai manfaat untuk kesehatan.

Warna kuning/oranye dari wortel menunjukkan kandungan karotin. Jus wortel memiliki efek terhadap kesehatan. Minum jus wortel juga bagus untuk efek pembersihan liver dengan kandungan vitamin A yang ada dalam sayuran ini. Vitamin A mengurangi empedu dan lemak di dalam liver.

Dalam wortel juga ada kandungan vitamin E, yang membantu mencegah kanker. Jus wortel yang dicampur dengan susu juga merupakan vitamin A ideal untuk bayi. Jus wortel juga cocok dicampur dengan jus buah lainnya. Gangguan sakit-sakit di usia tua pun juga dapat terbantu dengan rutin minum jus wortel tiap hari.

Jus wortel juga bagus diminum ibu hamil. Kandungan Beta carotene dalam buah ini juga merupakan antioksidan, yang bagus buat ibu dan calon bayinya. Selain itu, antioksidan juga membantu memperlambat proses penuaan. Buah lain yang kaya anti oksidan adalah berry. Kedua buah ini bisa dijus bersama-sama atau secara terpisah.

Manfaat jus wortel adalah berguna sebagai anti-inflammatory dan menyegarkan kulit. Dan dapat membantu mencegah kanker. Selain itu, jus wortel membantu memudarkan bercak-bercak di kulit. - Jus wortel yang dikonsumsi tiap hari mampu mengatasi kulit kasar karena bercak dan pigmentasi

Mungkin bagi sebagian orang jus wortel terasa tak enak, tapi demi kesehatan dan melihat manfaatnya tak ada salahnya untuk dicoba. Selamat mencoba!.

( Dari berbagai sumber )

Minggu, 01 Mei 2011

Anakku, Terlahir Bukan Untuk Kekerasan

anak kecil berpipi mulus,

seketika tangis meledak membumbung asapi atap rumah

setelah, sang bapa dengan gagahnya melontarkan tamparan dahsyat

tidak merasa bersalah

karena anak adalah sebuah darah daging

karena orangtua berhak melukis pipi anak dengan displin

tamparan tertumpah begitu saja

hanya karena merengek untuk ice cream

benarkah hanya sekedar disiplin militer

apakah bukan karena atasannya menggebrak meja karena urusan tak beres

bukan karena tak rela uang rokok diganti secuil ice cream

atau karena letih melangkah akibat seharian membanting tenaga

murid SD berkulit mulus

seketika mengerang menyembunyikan garis merah di kulit putih

setelah, guru berkumis mengayunkan mistar saktinya

tidak merasa bersalah

karena murid adalah tanggung jawab

mengayunkan mistar ke siapa saja, adalah hak maha guru

mistar terayun begitu saja

hanya karena buku prnya tertinggal di rumah

benarkah disiplin belanda itu masih jadi alasan

apakah bukan karena semalam kumis lebatmu disemprot omelan istri

bukan karena gajian masih lama datang

atau karena letih memberi les tambahan semalaman

apapun alasanmu

menghunjam emosi pada pipi dan kulit mulus adalah kekerasan terhadap anak

kekerasan itu adalah kriminal tak beradab

jangankan tamparan,

makian dan teriakkan kotor ke gendang telinga anakpun

adalah luka dalam tak tersembuhkan

bagaimanapun kondisi biologismu saat itu,

meski bara merah melintas di lipatan otak

meski emosi memanasi kulit kepala

jangan sekalipun kau hunjamkan kekerasan pada anak tak berdaya

seringkali emosi berlindung atas nama mendidik disiplin anak

anak terlahir ke dunia untuk disayang tanpa kekerasan

bawaan hidup ini jangan sekalipun didustakan

kekerasan bukanlah hak anak


( Sumber : Poems and Songs for Children )

Kenapa Selalu Anak Yang Durhaka

Saya terinspirasi menuliskan judul di atas setelah melihat langsung kejadian beberapa hari lalu .

Keheningan kediamanku selama ini kemudian terusik dari teriakan seorang anak kecil yang meminta ampun berkali-kali. Tak ayalpun kucoba untuk memperhatikan asal suara anak kecil tersebut. Di ujung jendela terlihat seorang ibu memukul anak kandungnya berkali-kali dengan sebilah kayu panjang. Salah satu tangan Ibu tersebut memegang tangan dari si anak mencegahnya untuk melarikan diri, sementara tangan yang satunya tak henti-hentinya melayangkan pukulan keras ke sekujur tubuh anaknya. Teriakan ampun yang terlontar setiap kali bilah kayu itu mengenai tubuh mungilnya, tidak mampu meredam kemarahan sang ibu….

Hening,,,Kelu,,,Sontak seakan-akan waktu di sekitarku terhenti sejenak…

Mataku nanar menyaksikan peristiwa itu…

Tubuhku bergetar kaget setiap kali si ibu melayangkan pukulan kerasnya ke tubuh si anak…

Si Ibu tak henti-hentinya menghujat si anak dengan kata “NAKAL” …

Setiap kali si anak meminta ampun setiap kali pula si ibu memukulnya dengan ayunan yang jauh lebih keras….

Astagfirullah….

Kenapa SELALU Anak yang Durhaka?

Teringat kembali peristiwa beberapa tahun yang lalu saat kumulai mempertanyakan kalimat di atas…Kenapa SELALU anak yang durhaka?

Bukankah Allah Maha Adil…Bukankah setiap kejahatan akan diberi sanksi dosa???

Apakah Hak Orang Tua yang kemudian Melahirkan dan Mengasuh menjadi sebuah PEMBENARAN kalau setiap kesalahan ataupun konflik yang terjadi dalam keluarga membuat si anak SELALU menjadi yang Durhaka?

Diriku yang masih begitu mudanya kala itu tak mampu menemukan jawaban yang logis tentang pertanyaan tersebut…Sebuah masa SMU yang hanya mampu mempertanyakan dan merasa kejanggalan. Kuingat suatu ketika kucoba untuk memberanikan diri untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang selama ini menghiasi benakku. Kuberanikan diriku memasuki rungan Kepala Perpustakaan SMU dulu tempatku sekolah. Ini karena rasa ketidakpuasan setelah mencari literatur di perpustakaan sekolah, tak ada satu tulisanpun yang mampu menjawab kejanggalan yang kurasakan di fikiranku.

Sebuah Harapan pun muncul ketika, kumemasuki secara diam-diam ruangan kepala Perpustakaan. Kucoba melihat beberapa koleksi buku pribadinya…

Ada sebuah buku yang sangat menarik perhatianku saat itu. Judulnya adalah ” Dosa Orang Tua terhadap Anak”

Buku itu kemudian memberikan setitik cahaya terang terhadap kejanggalan yang kurasakan. Segala Doktrin tentang kata “DURHAKA” sedikit -demi sedikit mulai tercerahkan…

Hari ini pun AKU mempertanyakan kembali hal tersebut…Kenapa SELALU Anak yang Durhaka???

Tanpa mengurangi rasa hormatku yang begitu mendalam kepada semua orang tua yang ada di jagad raya ini.

Ada kejanggalan ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, Si Anak yang selalu menjadi pelaku “DURHAKA”…

Saya hanya ingin sekedar membuka hati-hati kita saudara….

Ada sebuah pemakluman dari sebagian besar masyarakat kalau “pendiam” itu adalah sabar dan “aktif” itu adalah nakal. Setiap kali terjadi perbedaan pendapat antara Orang tua dan Anak,,,kemudian si Anak pun akan selalu terbantahkan HANYA dikarenakan Si Orang Tua selalu merasa dirinya sudah SANGAT Ahli terkait asam garam dunia kehidupan,,,

Pernyataan di atas bukan untuk menggugat orang tua,,,hanya sekedar kemudian ingin menjalin benang komunikasi yang selama ini terputus.

Seorang anak dilahirkan ke dunia ini dengan begitu banyak kelebihan yang dimilikinya daripada semua Mahluk ciptaan Allah. Dengan kebesaran-Nya, Allahpun menciptakan si anak dengan berbagai macam kepribadian dan sifat. Ada yang ceria, ada yang pendiam, ada yang sederhana dan lain-lainnya. Sebuah kesyukuran besar yang perlu dipanjatkan karena penciptaan manusia dengan berbeda untuk membuat dunia ini menjadi lebih indah dan seimbang.

Seorang anak adalah anugerah terindah dalam sebuah pernikahan. Tanggung jawab orang tualah yang harus mendidik dan memberikan warna bagi dirinya kelak. Namun, terkadang beberapa orang tua memaksakan si anak untuk dewasa sebelum waktunya. Bahkan seakan ingin mengubahnya menjadi “robot” orang tua. Terlalu over protektif, sering juga terlalu memudahkan..

Saat pembicaraan orang tua melihat perkembangan anak yang menurut segala kemauan orang tua, melihat si anak kemudian jarang berbicara dan bersifat pasif,,,itupun segera diacungi jempol sebagai anak yang sabar. Disisi lain saat ada anak yang hyper aktif, kemana-mana kerjaannya melompat dan berteriak, itupun segera di tandai sebagai anak yang nakal….

Entah apakah kebanyakan orang tua pernah membaca cerita nyata seorang Psikolog anak yang juga penulis bermana Torey Hayden, terlalu banyak ia memaparkan kondisi psikologis anak yang sering dipuji sebagai “anak sabar” ternyata lebih cenderung memiliki sifat Psikopat. Entah apakah para orang tua pernah menyempatkan diri mereka untuk membaca sejarah nyata para pembesar dan orang-orang hebat di dunia ini, rata-rata mereka di cap nakal sewaktu kecil dan mereka adalah anak-anak yang berbeda dari kebanyakan anak-anak lain.

Terlalu mudah bagi sebagian orang tua untuk mencap anak sebagai “nakal” saat anak mulai memberontak. Pernahkah terfikir ketika orang tua mulai sering tidak jujur pada hal kecil kepada anak, si anakpun akan mulai belajar untuk menjadi pembohong. Atau saat orang tua sudah terlalu sering berkata-kata kasar kepada anak dengan semua larangan-larangan dan petuahnya, kemungkinan besar si anak akan belajar memaki.

Jadi sebenarnya sangat sederhana untuk memaknai kata ” Durhaka”, sepenuhnya tidak berada pada sisi anak. Terkadang “durhaka” itu tanpa sengaja diciptakan sendiri oleh orang tua dengan proses didikan mereka terhadap anak. Bukankah adil ketika Allah mengatakan bahwa di akhirat nanti si ayah akan ditagih tanggung jawabnya atas didikan dan bentukan anaknya ketika di dunia.


( Dari sebuah sumber )

Kamis, 28 April 2011

Dorothy Law Nolte


Bila seorang anak hidup dengan kritik,

Ia belajar untuk menyalahkan

Bila seorang anak hidup dengan rasa benci,

Ia belajar bagaimana berkelahi

Bila seorang anak hidup dengan ejekan,

Ia belajar menjadi pemalu

Bila seorang anak hidup dengan rasa malu,

Ia belajar merasa bersalah

Bila seorang anak hidup dengan toleransi,

Ia belajar menjadi sabar

Bila seorang anak hidup dengan semangat,

Ia belajar kepercayaan diri

Bila seorang anak hidup dengan pujian,

Ia belajar untuk menghargai

Bila seorang anak hidup dengan rasa adil,

Ia belajar tentang keadilan

Bila seorang hidup dengan rasa aman,

Ia belajar memiliki iman

Bila seorang anak hidup dengan persetujuan,

Ia belajar menyukai dirinya sendiri

Bila seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,

Ia belajar mencari cinta dalam dunia

Jumat, 01 April 2011

Dari Dulu Dandanan Melinda Dee Menor


Inong Melinda atau Melinda Dee yang tenar karena kecantikan dan keterampilannya membobol dana nasabah sampai puluhan miliar, ternyata terkenal di kalangan pegawai Citibank.

Salah satu sumber yang pernah bekerja di Citibank mengungkapkan, dahulu Melinda tak seseksi seperti diberitakan sekarang. Melinda yang juga dikenal di kantor dengan sebutan Dee, supel di antara karyawan.

"Empat tahun lalu, Ibu Dee tidak seperti sekarang. Tapi dari sekian karyawan, dia yang paling beda karena dandanannya mencolok," ujar sumber tersebut kepada tribunnews.com tanpa mau namanya ditulis, Jumat (1/4/2011).

Sang sumber mengatakan, kendati belum berwajah dan berkantong tebal seperti sekarang, gaya hidup Melinda sudah terlihat glamour. Hal itu nampak dari mobil yang ditunggangi Melinda tiap kali mengantor.

"Dia tiap hari mengantor selalu diantar oleh sopir. Waktu itu saya melihat Bu Dee sudah memakai mobil Mercedez. Cuma saya lupa tipe berapa ya. Dia juga dekat dengan pejabat Citibank," imbuhnya lagi.