Senin, 27 April 2009

Tetap Sehat Walau Sibuk Bekerja

Kesibukan yang tinggi membuat orang lebih memilih segala sesuatu yang instan. Karena waktu yang terbatas mereka tidak sempat memikirkan makanan apa yang harus disantap dan berolahraga. Akibatnya banyak diantara mereka mengeluhkan kesehatan mereka.


Sebenarnya ada cara yang bisa anda ikuti agar tetap sehat walaupun sibuk bekerja.


1. Menjaga makanan adalah hal pertama yang bisa anda lakukan. Yaitu dengan memperhatikan komposisi menu sehat. Akan lebih abik lagi jika anda membawa bekal sendiri dari rumah, selain anda juga bisa mengontrol kandungan gizi apa saja yang anda santap, langkah ini juga berguna untuk lebih berhemat. Kurangi juga camilan dan perbanyak minum air putih


2. Sesekali beranjaklah dari tempat duduk untuk sekedar melihat pemandangan diluar atau berkomunikasi dengan rekan kerja lain. Jangan hanya duduk saja didepan komputer dan jarang menggerakkan tubuh anda


3. Jika letak kantor anda hanya satu atau dua tingkat di atas gedung lebih baik jika anda menggunakan tangga saja. Anggap itu sebagai olahraga kecil yang bisa anda lakukan.


4. Saat bekerja dengan komputer duduklah dengan tegak, jangan meregang untuk menjangkau keyboard atau membaca tulisan dilayar. Dan sering-seringlah mengubah posisi tubuh atau melakukan peregangan pada bagian tangan, leher, kaki dan lain-lain agar otot tidak kaku


Yang paling penting adalah anda harus konsisten dan tidak boleh malas melakukan hal-hal sederhana tersebut. Pekerjaan lancar, tubuh pun juga sehat.


( Sumber : Perempuan.com )


Jumat, 17 April 2009

AMAL YANG MEMBUKA PINTU SURGA

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak kerana keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. “Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sesenpun.”


Fatimah menyahut sambil tersenyum, “Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta’ala.”


“Terima kasih,” jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukkan sikap kecewa atau sedih.


Ali lalu berangkat ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Sepulang dari salat, di jalan dia dihentikan oleh seorang tua. “Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?” Ali menjawab dengan heran. “Ya betul. Ada apa, Pak ?”


Orang tua itu mencari kedalam koper nya sesuatu seraya berkata: “Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya.” Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.


Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan dia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi memikirkan keperluan sehari-hari.


Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, dia melihat seorang fakir menadahkan tangan, “Siapakah yang mau menghutangkan hartanya karena Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan.”


Tanpa berpikir panjang, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu. Pada waktu dia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, “Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta karena Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu surga untuk kita.


( Sumber : Salam Online )

CARA MENGURANGI STRESS

Ada sebuah artikel cukup menarik di web site BBC, yaitu tentang suatu alat yang bisa mengatasi stress atau trauma pasca gempa bumi. Uniknya, untuk menghilangkan stress tersebut, para korban justru disuruh merasakan gempa kembali dalam suatu alat simulasi gempa. Silahkan Anda baca beritanya di http:/www.bbc.co.uk

Anda pernah trauma dengan suatu kegagalan? Cara yang sama bisa kita lakukan untuk menghilangkan trauma tersebut. Kita harus mengulangi kembali kegagalan tersebut dalam sebuah simulasi. Yang perlu diperhatikan ialah, simulasi yang dilakukan persis sama dengan kejadian yang sebenarnya. Para korban gempa melalui alat simulasi tersebut merasakan kembali goncangan yang sesungguhnya, hanya saja bukan dari gempa sungguhan tetapi dari alat simulasi. Untuk menghilangkan trauma atas kegagalan yang pernah kita lakukan berarti kita harus mengalami kembali kejadian yang sesungguhnya.


Jika Anda pernah gagal bisnis dan membuat Anda trauma, maka Anda harus mengulangi kembali kegagalan tersebut, bedanya dalam skala dimana Anda sanggup menerima kegagalan tersebut tanpa mengalami trauma. Sederhanya ialah dengan mencoba menjalankan bisnis kembali dengan besar modal yang kecil terlebih dahulu. Jangan berpikir untuk sukes dulu, jalankanlah apa adanya.


Apa pun yang terjadi, baik sukses atau gagal, coba lagi berbisnis dengan modal yang lebih besar, dan seterusnya sampai Anda nyaman dengan kegagalan yang Anda alami. Lama-kelamaan trauma yang ada didalam diri Anda insya Allah akan hilang atau berkurang seperti apa yang dilakukan oleh alat simulasi gempa tersebut. Selamat mencoba...


( Sumber : Salam Online )