Rabu, 11 Mei 2011

5 Tips Cegah Pubertas Dini


Pubertas dini dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai gangguan fisik dan mental, termasuk kanker payudara. Karena itu, ada baiknya melakukan langkah pencegahan.

Berikut beberapa cara yang bisa menjadi panduan Anda dalam mencegah pubertas dini pada anak perempuan Anda.

Kurangi paparan xenoestrogens.Xenoestrogens merupakan komponen buatan yang meniru perilaku estrogen dalam tubuh. Komponen ini terkandung dalam berbagai produk, mulai dari botol bayi dan tempat penyimpanan makanan hingga sampo, kosmetik dan tabir surya serta insektisida.

Berikut beberapa komponen lain yang perlu dihindari:

1. Phthalates. Komponen ini digunakan untuk melembutkan dan membuat plastik lebih lentur. Komponen ini bisa ditemukan dalam botol bayi hingga tas mainan anak-anak, kosmetik cair, pestisida hingga tempat penyimpanan makanan, pakaian tertentu dan beberapa jenis kemasan makanan plastik

2. Bisphenol A (BPA).Komponen ini juga terkandung dalam berbagai jenis produk plastik termasuk botol bayi. Zat ini dinyatakan larut ke dalam makanan dan cairan hingga tingkat yang tidak aman, khususnya saat dipanaskan

3. Parabens. Komponen ini digunakan sebagai pengawet dalam berbagai kosmetik dan perlengkapan mandi. Zenis yang paling umum digunakan adalah methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben

4. Polybrominated biphenyls (PBBs). PBBs merupakan komponen zat pemadam api yang sekarang sudah dibatasi penggunaannya

5. DDT metabolites, khsuusnya DDE. Masih ditemukan pada beberapa produk pertanian

6. DEHA. Komponen pembuat kantung plastik dan jenis plastik lunak lainnya

7. BHT dan BHA. Pengawet yang umum digunakan dalam makanan

8. Estradiol. Nama lain dari estrogen. Komponen ini umum dijumpai dalam sampo


Menyusui. Semakin lama Anda menyusui, semakin sedikit bayi terpapar dengan fitoestrogen dan xenoestrogen. Kedua komponen ini terkandung dalam susu formula kedelai dan produk susu nonorganik. Selain itu, bayi juga terhindar dari komponen phthalates dan bisphenol A yang terkandung dalam botol bayi.

Dorong anak berolahraga teratur. Olahraga teratur mengurangi risiko pubertas dengan beberapa cara. Pertama, aktivitas fisik mengurangi kemungkinan obesitas. Kedua, olahraga membantu mempertahankan keseimbangan hormon dengan cara menurunkan kadar estrogen.

Konsumsi diet seimbang. Diet seimbang yang kaya whole grain, buah serta sayuran segar dan produk hewan dalam jumlah sedang membantu melawan obesitas dan mempertahankan keseimbangan hormon.

Batasi asupan susu. Bukti-bukti baru, seperti diuraikan di situs hubpages.com, menganjurkan perlunya membatasi asupan susu pada anak perempuan yang berisiko pubertas dini. Anjuran ini disebabkan oleh kombinasi hormon sintetis dan hormon alami yang terkandung dalam susu. Produk susu yang difermentasi seperti yogurt dan keju diyakini lebih aman dibandingkan susu murni, susu organik serta susu konvensional. Hal ini karena produk susu yang difermentasi ini tidak mengandung hormon pertumbuhan sintetis.

Tidak ada komentar: