Rabu, 11 Mei 2011

Pubertas Dini Lebih Dipengaruhi Gen daripada Makanan


Selama ini diyakini, anak-anak perempuan zaman sekarang mendapatkan haid pertama pada usia yang lebih muda karena banyak mengkonsumsi daging merah. Penelitian terbaru menunjukkan, faktor genetik lebih berpengaruh daripada faktor makanan.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University of London itu melibatkan 26.000 perempuan, beberapa di antaranya saling berkerabat. Dari seluruh partispian yang terlibat, diperoleh umur rata-rata saat mendapatkan haid pertama adalah 12,7 tahun.

Berdasarkan analisis para ilmuwan, usia ketika anak perempuan mendapatkan haid pertamanya umumnya hanya berselisih 3 bulan dari ibu atau saudara perempuannya yang lain. Jika ibunya haid pertama usia 12 tahun sementara yang lain 13 tahun, maka anaknya akan mendapat haid lebih dekat ke usia 12 tahun.

"Penelitian ini menunjukkan, faktor genetik banyak berpengaruh pada usia perempuan saat mendapatkan haid pertama. Usia tersebut mempengaruhi risiko kanker terutama kanker payudara," ungkap salah satu peneliti, Danielle Morris seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (14/4/2011).

Pengaruh faktor makanan tidak ditemukan dalam penelitian ini, meski dalam penelitian terdahulu ditemukan sangat erat hubungannya. Penelitian di University of Brighton tahun 2010 mengungkap, anak perempuan masa kini cenderung lebih banyak mengkonsumsi daging sejak kecil.

Menurut penelitian tersebut, konsumsi daging sejak kecil meningkatkan risiko pubertas dini hingga 75 persen. Namun sisi positifnya, pertumbuhan fisik dan kecerdasan lebih optimal karena daging mengandung banyak zat besi yagn diperlukan untuk perkembangan sel otak.

Hal yang mengkhawatirkan dari pubertas dini maupun menstruasi pada usia yang lebih awal adalah risiko kanker. Beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara diyakini berhubungan dengan usia mendapatkan haid pertama, karena adanya pengaruh perbedaan hormonal.

Makin dini mendapatkan haid pertama, seorang perempuan akan semakin lama terpapar hormon esterogen atau hormon seks perempuan. Terpapar esterogen dalam durasi terlalu lama meningkatkan risiko kanker, sama efeknya dengan mendapatkan menopause pada usia yang terlalu lanjut.

( Dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar: